HASIL WAWANCARA
Tanggal 23 April kemarin saya mewawancarai teman ibu saya mengenai "Upacara Adat Perkawinan Betawi". Narasumber saya kali ini ialah Bapak Hambali Ag. Ia adalah seorang Karyawan Toko yang berasal dari suku Betawi Asli.
Berikut wawancara saya:
1. Apa saja tahap-tahapan yang harus dilalui dalam Upacara Adat Perkawinan Betawi?
Jawab : Yaitu ada;
1. Melamar
2. Masa Bertunangan
3. Menentukan Hari Perkawinan
4. Mengantar Peralatan
5. Menyerahkan Uang Sembah
6. Serahan
7. Nikah
8. Ngarak Pengantin
9. Pesta Penutup
Dulu, dalam tahap-tahapan dalam Upacara Adat Perkawinan Betawi ada beberapa tahap lagi yang harus dilalui selain yang telah disebutkan, diantaranya Main Nganten-ngantenan, Main Marah-marahan, dan Menyerahkan Uang Penegor. Mungkin, zaman sekarang orang-orang Betawi sudah jarang melakukan tahap- tahapan tersebut.
2. Bisakah anda jelaskan satu-persatu mengenai tahap-tahapan tersebut?
Jawab : Tahap paling awal dalam Upacara Adat Perkawinan Betawi yaitu Melamar atau orang Betawi menyebutnya Ngelamar. Yang dikirim sebagai utusan, biasanya keluarga dekat sebanyak dua atau tiga orang. Mungkin, sudah jarang melamar dilakukan langsung oleh orang tuanya sendiri.
Setelah lamaran diterima oleh pihak si gadis, tahap berikutnya adalah Masa Pertunangan.
Setelah masa pertunangan berjalan beberapa lama dan pihak laki-laki juga telah siap dengan biaya untuk upacara perkawinan, maka ditentukan hari perkawinannya. Kemudian, dikirim utusan ke rumah keluarga si gadis untuk menyampaikan maksud tersebut.
Setelah hari perkawinan ditentukan, beberapa hari sebelumnya pihak laki-laki mengantar peralatan yang telah ditentukan dalam pembicaraan terdahulu.
Setelah peralatan yang diperlukan diserahkan kepada pihak si gadis, kira-kira tiga hari sebelum hari perkawinan si pemuda yang diantar oleh salah seorang keluarganya pergi ke rumah calon mertua untuk menyerahkan uang kepada si gadis yang disebut uang sembah. Jumlah uang sembah tergantung kepada kemampuan pemuda itu. Uang sembah itu dibawa dengan menggunakan sirih dare.
Sehari sebelum upacara perkawinan dilangsungkan, diadakan suatu acara yang disebut serahan. Serahan adalah suatu upacara mengantar bahan-bahan yang diperlukan untuk keperluan pesta pada keesokan harinya dari pihak si pemuda. Antaran tersebut seperti beras, ayam, daging, kambing, sayur-mayur, bumbu-bumbu dapur. Semua antaran tersebut, masuk dalam peti-peti kayu yang biasa disebut shie, kecuali kambing dituntun, dan ayam ditempatkan dalam keranjang.
Pada hari pernikahan, si pemuda diantar oleh beberapa orang keluarganya berangkat menjemput si gadis ke rumahnya untuk bersama-sama ke penghulu melakukan akad nikah. Selanjutnya kedua pengantin, dinaikkan ke dalam sebuah delman dengan masing-masing seorang pengiring. Delman tersebut ditutupi dengan kain pelekat hitam supaya tidak kelihatan dari luar. Sesampainya di penghulu, akad nikah pun segera dilaksanakn, dengan disaksikan oleh keluarga dari kedua belah pihak. Setelah selesai akad nikah, pengantin perempuan diantar pulang ke rumahnya dengan cara yang sama seperti ketika ia berangkat. Sedangkan pengantin laki-laki kembali ke rumahnya.
Pada hari pesta pernikahan, pengantin laki-laki diarak dari rumahnya menuju rumah pengantin wanita. Sesampai di depan pintu dilakukan zikir sebagai pembuka pintu. Setelah pintu dibuka pengantin dipertemukan, selanjutnya didahului dengan sungkeman, yang dilakukan pengantin perempuan kepada pengantin laki-laki, lalu keduanya duduk di pelaminan.
Setelah empat atau lima hari pengantin tinggal di rumah orang tua istrinya, kemudian mereka berangkat ke rumah orang tua suaminya, untuk menyelenggarakan pesta penutup. Orang Betawi menyebutnya Ngunduh Mantu. Pesta tersebut tidak semeriah pesta yang dilakukan di rumah pengantin wanita. Pesta itu sebagai upacara peresmian tibanya pengantin baru ke rumahnya.
3. Pada tahap mengantar peralatan, peralatan apa saja yang diantar kepada pihak si gadis?
Jawab : Peralatannya itu bisa berupa alat-alat rumah tangga secara lengkap, perhiasan emas, pakaian lengkap untuk si gadis, uang mas kawin, dan uang belanja.
4. Apa tujuan laki-laki memberikan uang sembah kepada si gadis pada tahap menyerahkan uang sembah?
Jawab : Itu sebagai pembuka hubungan antara si laki-laki dengan gadis yang akan menjadi calon istrinya. Selain itu, menurut saya, juga karena si gadis pada hari perkawinannya nanti akan melakukan penyembahan kepada calon suaminya.
Tempat Wawancara : Jl. Rawa Simprug, Grogol Selatan, Jakarta Selatan
Hari, Tanggal Wawancara : Kamis, 23 April 2009
Waktu Wawancara : 16.37 WIB
By: SIBIL AZIZA
Jumat, April 24, 2009
Jumat, Maret 27, 2009
REVITALISASI NILAI-NILAI BUDAYA BETAWI
Kebudayaan Betawi dapat dikatakan sebagai "potret miniatur kebudayaan Indonesia". Percampuran antarsuku, proses akulturasi kebudayaan , penduduk asli Batavia dan daerah-daerah sekitarnya merupakan prototipe bangsa Indonesia dewasa ini. Percampuran antarsuku tersebut, terbentuklah suatu tipe masyarakat baru yang kemudian dikenal sebagai kaum Betawi.
Percampuran antarsuku tersebut selalu disertai dengan proses akulturasi kebudayaan. Akibatnya, muncullah kebudayaan campuran yang kadangkala beberapa unsurnya menunjukkan daerah asalnya. Misalnya, bahasa Indonesia dialek Betawi. Dialek Betawi merupakan bahasa Melayu yang dipengaruhi unsur-unsur bahasa Sunda, Jawa, Bali, Arab, Cina, Portugis, dan Belanda.
Kebudayaan Betawi tidak bisa dilepaskan dari subyek pendukung kebudayaan tersebut, yaitu orang Betawi. Bagi orang Betawi, sebutan "asli"tidaklah berlaku. Sulit mengidentifikasikan keaslian suku Betawi. Mereka merupakan hasil percampuran darah atau proses asimilasi antara penduduk pribumi daerah Jakarta dan suku-suku bangsa pendatang. Kemudian, terjadi juga proses asimilasi antara penduduk pribumi dengan pendatang dari bangsa asing seperti bangsa Cina, Arab, India, Belanda, dan Portugis.
Masyarakat Betawi secara turun-temurun mengembangkan 'folklor' yang kemudian secara fisiologis merupkan budaya Betawi. Ada 3 jenis folklor yang dimiliki masyarakat Betawi, yaitu folklor lisan, setengah lisan, dan tidak lisan.
(1) Folklor lisan, misalnya: bahasa rakyat Betawi, yang meliputi logat, julukan, dan sindiran; ungkapan tradisional Betawi, meliputi pribahasa dan pepatah;puisi rakyat Betawi, meliputi pantun dan syair; nyanyian rakyat Betawi, misalnya Jali-jali, Lenggang Kangkung, dan Surilang; cerita rakyat prosa Betawi, meliputi mite, legenda, dan dongeng. Misalnya, cerita prosa rakyat Nyai Dasima, Si Pitung, Mat Item, dan Si Jampang. Cerita prosa juga meliputi cerita asal mula nama tempat, seperti asal mula nama "Rawa Bangke","Matraman", "Tanjung Priok", "Pasar Rumput", "Marunda" , dan lain sebagainya.
(2) Folklor setengah lisan, meliputi kepercayaan rakyat Betawi, permainan rakyat, dan hiburan rakyat Betawi, tari Betawi, adat kebiasaan rakyat Betawi, upacara-upacara tradisional Betawi, serta pesta-pesta rakyat Betawi. Drama rakyat Betawi misalnya lenong, tokek, dan tari cokek.
(3) Folklor tidak lisan Betawi, meliputi arsitektur rakyat Betawi, seni kerajinan Betawi, pakaian serat perhisan rakyat Betawi, makanan dan minuman rakyat Betawi, alat-alat musik Betawiperalatan dan senjata orang Betawi, seta mainan Betawi.
Dalam rangka revitalisasi nilai-nilai filosofis budaya Betawi, kenyataan yang kita hadapi saat ini adalah pengaruh budayamodern sebagai tuntutan modernisasi kota metropolitan. Hal inimerupakan konsekuensi sari perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tahapan fungsional. Akibatnya local genius budaya Betawi pun tidak lagi menampakkan pengaruhnya, dan budaya Betawi semakin terdesak. Kepunahan Budaya juga bisa terjadi. Demikian pula wujud kebudayaan sistem sosial juga akan mengalami nasib yang sama mengingat urbanisasi secara besar-besaran ke Jakarta. Akibatnya, jika masyarakat Betawi tidak mampu menguasai kepital, mereka juga akan mengalami tekanan dan kepunahan.
Percampuran antarsuku tersebut selalu disertai dengan proses akulturasi kebudayaan. Akibatnya, muncullah kebudayaan campuran yang kadangkala beberapa unsurnya menunjukkan daerah asalnya. Misalnya, bahasa Indonesia dialek Betawi. Dialek Betawi merupakan bahasa Melayu yang dipengaruhi unsur-unsur bahasa Sunda, Jawa, Bali, Arab, Cina, Portugis, dan Belanda.
Kebudayaan Betawi tidak bisa dilepaskan dari subyek pendukung kebudayaan tersebut, yaitu orang Betawi. Bagi orang Betawi, sebutan "asli"tidaklah berlaku. Sulit mengidentifikasikan keaslian suku Betawi. Mereka merupakan hasil percampuran darah atau proses asimilasi antara penduduk pribumi daerah Jakarta dan suku-suku bangsa pendatang. Kemudian, terjadi juga proses asimilasi antara penduduk pribumi dengan pendatang dari bangsa asing seperti bangsa Cina, Arab, India, Belanda, dan Portugis.
Masyarakat Betawi secara turun-temurun mengembangkan 'folklor' yang kemudian secara fisiologis merupkan budaya Betawi. Ada 3 jenis folklor yang dimiliki masyarakat Betawi, yaitu folklor lisan, setengah lisan, dan tidak lisan.
(1) Folklor lisan, misalnya: bahasa rakyat Betawi, yang meliputi logat, julukan, dan sindiran; ungkapan tradisional Betawi, meliputi pribahasa dan pepatah;puisi rakyat Betawi, meliputi pantun dan syair; nyanyian rakyat Betawi, misalnya Jali-jali, Lenggang Kangkung, dan Surilang; cerita rakyat prosa Betawi, meliputi mite, legenda, dan dongeng. Misalnya, cerita prosa rakyat Nyai Dasima, Si Pitung, Mat Item, dan Si Jampang. Cerita prosa juga meliputi cerita asal mula nama tempat, seperti asal mula nama "Rawa Bangke","Matraman", "Tanjung Priok", "Pasar Rumput", "Marunda" , dan lain sebagainya.
(2) Folklor setengah lisan, meliputi kepercayaan rakyat Betawi, permainan rakyat, dan hiburan rakyat Betawi, tari Betawi, adat kebiasaan rakyat Betawi, upacara-upacara tradisional Betawi, serta pesta-pesta rakyat Betawi. Drama rakyat Betawi misalnya lenong, tokek, dan tari cokek.
(3) Folklor tidak lisan Betawi, meliputi arsitektur rakyat Betawi, seni kerajinan Betawi, pakaian serat perhisan rakyat Betawi, makanan dan minuman rakyat Betawi, alat-alat musik Betawiperalatan dan senjata orang Betawi, seta mainan Betawi.
Dalam rangka revitalisasi nilai-nilai filosofis budaya Betawi, kenyataan yang kita hadapi saat ini adalah pengaruh budayamodern sebagai tuntutan modernisasi kota metropolitan. Hal inimerupakan konsekuensi sari perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tahapan fungsional. Akibatnya local genius budaya Betawi pun tidak lagi menampakkan pengaruhnya, dan budaya Betawi semakin terdesak. Kepunahan Budaya juga bisa terjadi. Demikian pula wujud kebudayaan sistem sosial juga akan mengalami nasib yang sama mengingat urbanisasi secara besar-besaran ke Jakarta. Akibatnya, jika masyarakat Betawi tidak mampu menguasai kepital, mereka juga akan mengalami tekanan dan kepunahan.
Minggu, Februari 22, 2009
TUGAS MULOK
A. PENGERTIAN BLOG
Blog adalah kependekan dari Weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri. Atau secara ringkasnya kumpulan website pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis, kumpulan link internet, do
kumen-dokumen(file-file WOrd,PDF,dll), gambar ataupun multimedia.
(BLOG BukuKITA.com}
B. MANFAAT BLOG UNTUK PENDIDIKAN
1. Isinya bisa luas menyangkut banyak hal pengajaran
2. Bisa dijadikan ajang belajar menulis untuk menuangkan ide
3. Bukti portofolio seorang guru terkait profesionalitasnya
4. Relatif lebih hemat biaya
5. Menembus ruang
6. Bebas aturan alias suka-suka yg nulis (yg ada hanya etika atau aturan tidak tertulis)
7. Melepaskan kebiasaan formalitas untuk menghambur uang rakyat
8. Pengembangan proses pembelajaran yang bervariatif.Blog juga dapat menjadi media untuk mengungkapkan usul, komentar dan uneg-uneg seorang siswa tentang sistem pengajaran yang ada di sekolah, sehingga pihak guru dan sekolah dapat meningkatkan kinerja mereka sesuai yang diharapkan para peserta didik dalam hal ini adalah siswa sekolah
(ajengpuspita-05121010.blogspot.com)
C. JENIS SITUS-SITUS YANG MEMBERIKAN FASILITAS BLOG
1. BLOGGER.COM
2. XEOLA.COM
3. MULTIPLY.COM
4. XANGA.COM
5. BLOGDRIVE.COM
6. BLOGSOME.COM
7. MYSPACE.COM
8. FRIENDSTER.COM
(dari catatan mulok tanggal 12 januari 2009)
D. SEJARAH BLOG
Blog pertama kemungkinan besar adalah halaman "What’s New" pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993. Kemudian pada Januari 1994 Justin Hall memulai website pribadinya "Justin’s Home Page" yang kemudian berubah menjadi "Links from the Underground" yang mungkin dapat disebut sebagai Blog pertama seperti yang kita kenal sekarang.
Hingga pada tahun 1998, jumlah Blog yang ada masih sangat sedikit. Hal ini disebabkan karena saat itu diperlukan keahlian dan pengetahuan khusus tentang pembuatan website, HTML, dan web hosting untuk membuat Blog, sehingga hanya mereka yang berkecimpung di bidang Internet, System Administrator atau Web Designer yang kemudian pada waktu luangnya menciptakan Blog-Blog mereka sendiri. Dan saat ini kita tak perlu menjadi programmer untuk menjadi seorang blogger.
(BLOG BukuKITA.com}
E. MANFAAT BLOG UNTUK SISWA
1.BAGI PENULIS(SISWA)
Pertama, blog menjadi sarana publikasi tulisan yang termudah sekaligus strategis
Kedua, tulisan di blog mudah sekali dikomentari dan feedback ini banyak manfaatnya.
Ketiga, blog bisa menjadi alat penumbuh kebiasaan dan keteraturan menulis.
Keempat, menulis di blog secara rutin juga berdampak pada kemampuan kita dalam menuangkan gagasan
Kelima, blog bisa menjadi ajang ekspresi yang bebas hambatan sama sekali
Keenam, blog adalah tempat kita untuk menabung tulisan
Ketujuh, blog bisa berfungsi sebagai media personal branding. Blog bisa menjadi ajang unjuk ide, pikiran, karya, tulisan, serta pencitraan.
Selain itu blog juga bermanfaat:
• Meningkatkan Gairah Hidup
• Lebih Disiplin
• Semangat Prestatif
• Menjalin dan memperbanyak relasi/ kawan/ persahabatan
• Rajin menulis/ meningkatkan kemampuan/ produktivitas menulis
• Lebih kreatif/ ekspresif/ inspiratif/ motivatif
• Menambah berbagai wawasan
• Lega bisa berbagi
• Lain-lain
Ngeblog adalah aktivitas pencerdasan jika dilihat melalui bidang studi Psikologi yaitu :
1. NgeBlog itu Merangsang Otak.
2. NgeBlog itu Menyehatkan Jiwa dan Raga.
(karinamatahary.wordpress.com)
Blog adalah kependekan dari Weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri. Atau secara ringkasnya kumpulan website pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis, kumpulan link internet, do
kumen-dokumen(file-file WOrd,PDF,dll), gambar ataupun multimedia.
(BLOG BukuKITA.com}
B. MANFAAT BLOG UNTUK PENDIDIKAN
1. Isinya bisa luas menyangkut banyak hal pengajaran
2. Bisa dijadikan ajang belajar menulis untuk menuangkan ide
3. Bukti portofolio seorang guru terkait profesionalitasnya
4. Relatif lebih hemat biaya
5. Menembus ruang
6. Bebas aturan alias suka-suka yg nulis (yg ada hanya etika atau aturan tidak tertulis)
7. Melepaskan kebiasaan formalitas untuk menghambur uang rakyat
8. Pengembangan proses pembelajaran yang bervariatif.Blog juga dapat menjadi media untuk mengungkapkan usul, komentar dan uneg-uneg seorang siswa tentang sistem pengajaran yang ada di sekolah, sehingga pihak guru dan sekolah dapat meningkatkan kinerja mereka sesuai yang diharapkan para peserta didik dalam hal ini adalah siswa sekolah
(ajengpuspita-05121010.blogspot.com)
C. JENIS SITUS-SITUS YANG MEMBERIKAN FASILITAS BLOG
1. BLOGGER.COM
2. XEOLA.COM
3. MULTIPLY.COM
4. XANGA.COM
5. BLOGDRIVE.COM
6. BLOGSOME.COM
7. MYSPACE.COM
8. FRIENDSTER.COM
(dari catatan mulok tanggal 12 januari 2009)
D. SEJARAH BLOG
Blog pertama kemungkinan besar adalah halaman "What’s New" pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993. Kemudian pada Januari 1994 Justin Hall memulai website pribadinya "Justin’s Home Page" yang kemudian berubah menjadi "Links from the Underground" yang mungkin dapat disebut sebagai Blog pertama seperti yang kita kenal sekarang.
Hingga pada tahun 1998, jumlah Blog yang ada masih sangat sedikit. Hal ini disebabkan karena saat itu diperlukan keahlian dan pengetahuan khusus tentang pembuatan website, HTML, dan web hosting untuk membuat Blog, sehingga hanya mereka yang berkecimpung di bidang Internet, System Administrator atau Web Designer yang kemudian pada waktu luangnya menciptakan Blog-Blog mereka sendiri. Dan saat ini kita tak perlu menjadi programmer untuk menjadi seorang blogger.
(BLOG BukuKITA.com}
E. MANFAAT BLOG UNTUK SISWA
1.BAGI PENULIS(SISWA)
Pertama, blog menjadi sarana publikasi tulisan yang termudah sekaligus strategis
Kedua, tulisan di blog mudah sekali dikomentari dan feedback ini banyak manfaatnya.
Ketiga, blog bisa menjadi alat penumbuh kebiasaan dan keteraturan menulis.
Keempat, menulis di blog secara rutin juga berdampak pada kemampuan kita dalam menuangkan gagasan
Kelima, blog bisa menjadi ajang ekspresi yang bebas hambatan sama sekali
Keenam, blog adalah tempat kita untuk menabung tulisan
Ketujuh, blog bisa berfungsi sebagai media personal branding. Blog bisa menjadi ajang unjuk ide, pikiran, karya, tulisan, serta pencitraan.
Selain itu blog juga bermanfaat:
• Meningkatkan Gairah Hidup
• Lebih Disiplin
• Semangat Prestatif
• Menjalin dan memperbanyak relasi/ kawan/ persahabatan
• Rajin menulis/ meningkatkan kemampuan/ produktivitas menulis
• Lebih kreatif/ ekspresif/ inspiratif/ motivatif
• Menambah berbagai wawasan
• Lega bisa berbagi
• Lain-lain
Ngeblog adalah aktivitas pencerdasan jika dilihat melalui bidang studi Psikologi yaitu :
1. NgeBlog itu Merangsang Otak.
2. NgeBlog itu Menyehatkan Jiwa dan Raga.
(karinamatahary.wordpress.com)
Benyamin S.
Kampung betawi
Jakarta adalah masyarakat Betawi. Untuk mencegah semakin lunturnya budaya ini, para sesepuh Betawi dan orang-orang yang perduli akan hal tersebut membicarakan permasalahan ini pada Pemda DKI. Agar nantinya generasi penerus atau putra-putri Betawi masih bisa mengenal dan mengetahui budaya nenek moyangnya. Pemda DKI Jakarta pun memberikan perhatian khusus terhadap persoalan ini. Maka dirintislah sebuah tempat sebagai wadah pelestarian dan pengembangan budaya Betawi secara berkesinambungan. Bernama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang lokasinya di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Srengseng Sawah tidak dipilih secara langsung untuk menjadi tempat pelestarian budaya ini. Semua melalui berbagai proses musyawarah dan setelah dikumpulkan berbagai pilihan dari berbagai wilayah di DKI seperti Rorotan, Kemayoran Srengseng Jakarta Barat, dan Condet. Akhirnya lewat sarasehan, seminar dan lokakarya maka dipilihlah Srengseng Sawah lewat SK Gubernur No. 9 tahun 2000.
Pentas Nasional
Kini, seni Betawi sudah mendapat tempat di pentas budaya nasional. Dan kami sebagai keturunan Betawi bangga melihat budaya Betawi sudah bisa diterima masyarakat Indonesia, tak sekedar muncul saat ulangtahun Jakarta.
OnDel-oNDel
Entah mengapa diberi nama Ondel-ondel. Yang pasti, setiap ada gelaran hajatan di kalangan warga Betawi, arak-arakan ondel-ondel seperti tak pernah ketinggalan. Baik hajatan besar maupun sekedar pesta sunat anak.
Boneka besar setinggi sekitar 2 meter tersebut memang dipercaya sebagai simbol nenek moyang yang menjaga anak-cucunya yang masih hidup. Dengan kata lain, ondel-ondel juga dipercaya untuk mengusir roh jahat setiap ada hajatan. Bagian wajah berupa topeng (disebut kedok), sementara rambut kepalanya dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki dicat warna merah, sedangkan yang perempuan dicat dengan warna putih.
Keberadaan ondel-ondel yang kerangkanya dibuat dari bambu itu saat ini sudah mulai bergeser. Kadang hanya digunakan sebagai pajangan di kantor-kantor, hotel-hotel, atau tempat-tempat umum setiap bulan Juli tiba.
Jumat, Februari 20, 2009
Sistem Kemasyarakatan
Orang Betawi yang hidup di daerah kota dipanggil “Betawi Kota”, mereka menyebut dirinya sebagai penduduk asli kota Jakarta. Orang Betawi yang ada di pinggiran kota Jakarta dinamakan ‘Betawi Ora’.
“Betawi Ora” adalah yang seharusnya sebagai "penduduk asli" kota Jakarta karena mereka secara ketat dan konsisten menyandang tradisi Betawi, sementara orang Betawi Kota amat dipengaruhi oleh tradisi luar sehingga cara hidup mereka berbeda dari “Betawi Ora”.
Lokasi persebaran kelompok Betawi dapat dibedakan sebagai berikut
- Betawi Tengah
- Betawi Udik
- Betawi Pinggir
“Betawi Ora” adalah yang seharusnya sebagai "penduduk asli" kota Jakarta karena mereka secara ketat dan konsisten menyandang tradisi Betawi, sementara orang Betawi Kota amat dipengaruhi oleh tradisi luar sehingga cara hidup mereka berbeda dari “Betawi Ora”.
Lokasi persebaran kelompok Betawi dapat dibedakan sebagai berikut
- Betawi Tengah
- Betawi Udik
- Betawi Pinggir
Sistem Kekerabatan
Masyarakat Betawi menganut sistem kekerabatan bilineal. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Betawi menarik garis keturunan mereka pada garis keturunan ayah dan ibu.
Namun adat Betawi tidak membedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan.
Namun adat Betawi tidak membedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan.
Sifat dan Perilaku
Ada beberapa hal yang positif dari Betawi antara lain Jiwa sosial mereka sangat tinggi, walaupun terkadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius. orang betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orangtua (terutama yang beragama islam), kepada anak-anaknya. Masyarakat betawi sangat menghargai pluralisme. hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat betawi dan pendatang dari luar Jakarta.
Orang betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain.
Orang betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain.
Seni
Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan Keroncong.
Sejarah
Diawali oleh orang Sunda (mayoritas), sebelum abad ke-16 dan masuk ke dalam Kerajaan Tarumanegara serta kemudian Pakuan Pajajaran. Selain orang Sunda, terdapat pula pedagang dan pelaut asing dari pesisir utara Jawa, dari berbagai pulau Indonesia Timur, dari Malaka di semenanjung Malaya, bahkan dari Tiongkok serta Gujarat di India.
etnis Betawi baru terbentuk sekitar seabad lalu, antara tahun 1815-1893. Perkiraan ini didasarkan atas studi sejarah demografi penduduk Jakarta yang dirintis sejarawan Australia, Lance Castle. Di zaman kolonial Belanda, pemerintah selalu melakukan sensus, yang dibuat berdasarkan bangsa atau golongan etnisnya. Dalam data sensus penduduk Jakarta tahun 1615 dan 1815, terdapat penduduk dari berbagai golongan etnis, tetapi tidak ada catatan mengenai golongan etnis Betawi.
etnis Betawi baru terbentuk sekitar seabad lalu, antara tahun 1815-1893. Perkiraan ini didasarkan atas studi sejarah demografi penduduk Jakarta yang dirintis sejarawan Australia, Lance Castle. Di zaman kolonial Belanda, pemerintah selalu melakukan sensus, yang dibuat berdasarkan bangsa atau golongan etnisnya. Dalam data sensus penduduk Jakarta tahun 1615 dan 1815, terdapat penduduk dari berbagai golongan etnis, tetapi tidak ada catatan mengenai golongan etnis Betawi.
Bahasa Betawi
Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan.
Ada juga yang berpendapat bahwa suku bangsa yang mendiami daerah sekitar Batavia juga dikelompokkan sebagai suku Betawi awal (proto Betawi). Menurut sejarah, Kerajaan Tarumanagara, yang berpusat di Sundapura atau Sunda Kalapa, pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran kalau etnis Sunda di pelabuhan Sunda Kalapa, jauh sebelum Sumpah Pemuda, sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional.
Karena perbedaan bahasa yang digunakan tersebut maka pada awal abad ke-20, Belanda menganggap orang yang tinggal di sekitar Batavia sebagai etnis yang berbeda dengan etnis Sunda dan menyebutnya sebagai etnis Betawi (kata turunan dari Batavia). Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng (yang berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan tearkhir menjadi Cideng), dan lain-lain.
Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi.
Ada juga yang berpendapat bahwa suku bangsa yang mendiami daerah sekitar Batavia juga dikelompokkan sebagai suku Betawi awal (proto Betawi). Menurut sejarah, Kerajaan Tarumanagara, yang berpusat di Sundapura atau Sunda Kalapa, pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran kalau etnis Sunda di pelabuhan Sunda Kalapa, jauh sebelum Sumpah Pemuda, sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional.
Karena perbedaan bahasa yang digunakan tersebut maka pada awal abad ke-20, Belanda menganggap orang yang tinggal di sekitar Batavia sebagai etnis yang berbeda dengan etnis Sunda dan menyebutnya sebagai etnis Betawi (kata turunan dari Batavia). Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng (yang berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan tearkhir menjadi Cideng), dan lain-lain.
Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi.
Sabtu, Januari 17, 2009
Kebudayaan Betawi
Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakrta dan bahasa Melayu Kreol adalah bahasanya juga kebudayaannya adalah Melayu. Betawi berasal dari kata Batavia yaitu nama yang diberikan oleh Belanda. Secara biologis, mereka yang mengaku orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku bangsa dari Belanda.
Langganan:
Postingan (Atom)